Dalam Majmu’atur Rasail, Imam Hasan Al Banna rahimahullah, mengingatkan kepada seluruh kader dakwah untuk selalu berada di barisan terdepan dalam memberikan kontribusi dakwah, “Wahai Ikhwah, ingatlah baik-baik. Dakwah ini adalah dakwah suci, jamaah ini adalah jamaah mulia. Sumber keuangan dakwah ini dari kantong kita bukan dari yang lain. Nafkah dakwah ini disisihkan dari sebagian jatah makan anak dan keluarga kita. Sikap seperti ini hanya ada pada diri kita –para aktivis dakwah– dan tidak ada pada yang lainnya. Ingatlah dakwah ini menuntut pengorbanan. Minimal harta dan jiwa.”
Baca juga: Rumus Suami Istri Harmonis Ala Dr. Aisyah Dahlan, Kenali Bahasa Kasihnya
Dalam Qur’an Allah berfirman: “Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini)”. (Muhammad: 38)
Saya menangis karena saya merasa masih belum berkontribusi apapun pada dakwah ini, tapi saya begitu banyak mengeluh. Saya masih sangat jauh dari mereka mereka yang telah mendukung dakwah ini sepenuh hati. Bahkan dulu saya kerap protes pada suami, mengapa begini dan begitu. Mengapa mengeluarkan dana ini dan itu. Kini saya bahkan takut Allah akan mengganti saya dengan orang lain, jika saya tidak mengambil posisi di jalan dakwah ini.
Jakarta, 24 Oktober 2023
Baiq Lili Handayani
2 thoughts on “Bukan Sekedar Politikus, Bismillah Saya Melangkah”
Comments are closed.